Doa vs Loa

Pembaca mungkin pernah mendengar tentang Hukum Tarik-Menarik (Law of Attraction). Supaya mudah sebut saja LOA. Intinya kurang lebih begini: apa yang Anda pikirkan, itulah yang semesta berikan. Boleh juga dibilang, pikiran Anda-lah yang menarik segala sesuatu menjadi terjadi. Tentu saja itu terjadi dengan izin Yang Maha Kuasa. Bukankah Dia itu persis seperti persangkaan hambaNya?


Loa itu punya hukum-hukum tersendiri, berikut sederet hukum LOA yang tersembunyi selama ini:

  • Tahukan Anda, doa itu terkait dengan LOA? Yap, keduanya saling menguatkan satu sama lain.
  • Tahukah Anda, pada hakikatnya doa, impian dan harapan itu kurang lebih sama saja? Ia sesuatu yang ingin Anda wujudkan.
  • Tahukan Anda, terdapat satu ikatan yang menghubungkan Anda dengan orang-orang disekitar Anda? Sehingga mau tidak mau, ikatan ini memengaruhi terwujud atau tidaknya impian Anda.
  • Tahukan Anda, begitu impian orang-orang di sekitar Anda selaras dengan impian Anda, berarti impian Anda menjadi lebih ‘bersayap’. Dimana impian Anda akan lebih cepat terwujud. Sangat Cepat!
  • Tahukan Anda, pikiran yang kosong itu gampang ‘kesambet’? maksud saya pikiran yang kosong mudah dikalahkan oleh pikiran yang berisi. Pikiran yang lemah mudah dikalahkan oleh pikiran yang kuat. Pikiran yang ragu-ratu muah dikalahkan oleh pikiran yang yakin.
  • Sebagian kita mungkin kadang menggerutu: Mengapa Yang Maha Kuasa tidak mau mengabulkan doa dan mewujudkan impian kita. Padahal bukan begitu. Justru kitalah yang tidak mau mematuhi hukum-hukum LOA. Ingatlah, doa itu terkait erat dengan LOA. 
  • Dengarkan saya, gabungan antara adab doa dan hukum LOA membuat impian Anda terwujud dalam waktu yang jauh lebih cepat! Jadi gabungan keduanya bukan salah justru sudah menjadi yang seharusnya.
  • Stephen Covey pernah berkata: ‘sesuatu yang tidak bisa Anda kendalikan, maka lupakan saja’. Menuru saya ini kurang tepat, sesungguhnya segala sesuatu masih bisa Anda ‘kendalikan’. Dengan apa? Dengan doa, dzikir dan sejenisnya.