Pecundang vs Pemenang

Keajaiban #2
Sepasang Bidadari
Lingkar Keluarga

Pecundang vs Pemenang

Kita simak kisah seorang anak yang sering dianggap pecundang oleh lingkungan di sekitarnya, begini ceritanya:
Sejak kecil ia sudah sakit-sakitan. Bahkan ketika SD pernah 1 bulan ia tidak masuk sekolah karena sakit, dapat dikatakan diantara teman-temannya dialah anak yang paling sering sakit
Sampai SMA kondisi fisiknya masih sangat lemah. Hampir setiap bulan ia selalu tidak masuk sekolah selama beberapa hari karena alasan sakit. Saking lemahnya hampir setiap upacara dia selalu pingsan. Dia laki-laki dan sudah SMA.
Bukan Cuma gampang sakit. Ketika kelas 3 SMP ia adalah anak paling bodoh untuk mata pelajaran Bahasa Inggris. Ketika kelas 1 SMA ia adalah satu-satunya anak yang tidak berani tampil di depan kelas. Selain minder ia juga kuper. Teramat sangat kupernya.
Tidak cukup sampai disitu, keluarganya yang serba pas-pasan itu tinggal di rumah kontrakan di Dumai, sebuah kota kecil di Riau. Selama 10 tahun ibunya bekerja dan setiap hari pulang pergi naik becak. Kemudian keluarganya pindah ke kota lain di Kepulauan Riau dan tinggal di rumah tipe 21. Yah, terhitung rumah sangat kecil untuk sebuah keluarga yang terdiri dari 6 orang.
Ketika ia merantau kuliah. Ayahnya meninggal dunia. Agar bisa bertahan hidup dan kuliah, ia berjualan makanan setiap harinya dari pukul 6 sore sampai pukul 12 malam.
Begitu beranjak remaja dan dewasa barulah ia menyadari kelemahan-kelemahan dirinya. Ia pun berniat, berhasrat dan bertekad untuk berubah dari pecundang menjadi pemenang. Dan berka pertolongan Yang Maha Kuasa melalui Sepasang Bidadari, ia berhasil mengubah nasibnya. Betul-betul berubah!
  • Bagaimana kesehatannya? Dibanding teman-teman dan saudara-saudaranya dialah yang paling jarang sakit. Jika sakit sekalipun, hampir selalu sembuh tanpa harus berobat atau pergi ke dokter.
  • Bagaimana dengan Bahasa Inggrisnya... kini ia sempat jadi penerjemah untuk proyek PBB, dosen untuk kelas internasional dan pengarang lagu dengan lirik Bahasa Inggris
  • Bagaiamana dengan penampilannya di depan umum? Selain jadi dosen ia juga menjadi pembicara nasional. Dan ia pernah menjadi satu-satunya pembicara nasional yang masih tinggal di daerah dan masih berusia 20an. Yah.. kelemahannya telah berubah menjadi kekuatannya.
  • Bagiamana dengan kupernya? Ratusan ribu temannya bertebaran di seluruh Indonesa dan manca negara. Pengaruhnya pun meningkat berlipat melalui seminar, buku dan bisnisnya.
  • Bagaiamana dengan keuangannya? Ia pun memiliki beberapa bisnis.

Siapa Dia?
Dengan kerendahan hati saya sampaikan, orang itu adalah saya sendiri, Ippho Santosa (Penulis Buku 7 Keajaiban Rezeki).

Tidak peduli dengan segala kepecundangan karena bagi Allah tidak ada yang mustahil. Apalagi jika sepasang bidadari sudah turut menyertai. Siapakan Sepasang Bidadari itu?